12.1 Definisi
Usaha Kecil dan
Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Dan
usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan
perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat
12.2
Perkembangan Jumlah Unit dan Tenaga Kerja di UKM
Kenikan jumlah unit UK erat kaitannya dengan boom yang
di alami oleh bebrapa subsektor pertanian, khususnya perkebunan sebagai efek
“positif” dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Distribusi jumlah unit usaha menurut skala usaha dan sektor
menunujukan bahwa di satu sisi, UKM memiliki keunggulan atas UB di pertanian
dan di sisi lain dapat dilihat dari jenis produk yang di buat, jenis teknologi
dan alat-alat produksi yang di pakai dan metode produksi yang di terapkan UKM
di Indonesia pada umumnya masih dari kategori usaha ‘primitif’.
Pentingnya UKM sebagai salah satu sumber pertumbuhan
kesempatan kerja di Indonesia tidak hanya tercerminkan pada kondisi statis
yakni jumlah orang yang bekerja di kelompok usaha tersebut yang jauh lebih
banyak daripada yang diserap oleh UB, tetapi tetapi juga dapat dilihat pada
kondisi dinamis yakni dari laju kenaikannya setiap tahun yang lebih tinggi
daripada oleh UB
12.3
Nilai Output dan Nilai Tambah
Peran
UKM di Indonesia dalam bentuk konstribusi output terhadap pembentukan
atau pertumbuhan PDB cukup besar, walaupun tidak sebesar konstribusinya terhadap penciptaan
kesempatan kerja.
12.4
Ekspor
Selain konstribusinya terhadap
pertumbuhan kesempatan kerja dan sebagai salah satu sumber penting pendapatan
UKM di Indonesia juga sangat diharapkan karena memang mempunyai potensi besar
sebagai salah satu sumber penting perkembangan (diverifikasi) dan pertumbuhan
X, khususnya X manufaktur.
Kemampuan UKM Indonesia untuk merealisasikan
potensi X-nya ditentukan oleh suatu kombinasi dari sejumlah faktor-faktor
keunggulan relatif yang dimiliki UKM Indonesia atas pesaing-pesaingnya baik
dari dalam (UB) maupun luar negeri.
12.5
Prospek UKM dalam Era Perdagangan bebas dan Globalisasi
Dunia
Globalisasi
perekonomian dunia juga memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin
tingginya mobilisasi modal, manusia, dan sumber daya produksi lainnya.
Kemampuan UKM bertahan selama ini di Indonesia menunjukan potensi kekuatan yang
dimiliki UKM Indonesia untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam perdagangan
dan perekonomian dunia di masa depan.
1.
Sifat Alami dari Keberadaan UKM
Relatif lebih baiknya UK dibadingkan UM
atau UB dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1998 tidak lepas dari sifat alami
dari keberadaan UK yang berbeda dengan sifat alami dari keberadaan UM apalagi
UB di Indonesia.
Sifat alami yang berbeda ini sangat penting untuk dipahami
agar dapat mempredisikan masa depan UK atau UKM.
UK pada umumnya membuat barang-barang konsumsi sederhana
untuk kebutuhan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Sebagian dari
pengusaha kecil dan pekerjanya di Indonesia adalah kelompok masyarakat
berpandidikan randah (SD) dan kebanyakan dari mereka menggunakan mesin serta
alat produksi sederhana atau implikasi dari mereka sendiri. UK sebenarnya tidak
terlalu tergantung pada fasilitas-fasilitas dari pemerintah termasuk skim-skim
kredit murah.
Untuk mengetahui besarnya dampak dan proses terjadinya
dampak tersebut dari suatu gejolak ekonomi seperti krisis tahun 1998 terhadap
UK perlu dianalisis dari dua sisi :
1.
Penawaran
2.
Permintaan
Dari sisi penawaran, pada saat krisis berlangsung banyak
pengusaha-pengusaha kecil terpaksa menutup usaha mereka karena mahalnya biaya
pengadaan bahan baku dan input lainnya terutama yang diimpor akibat
apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Namun, krisis ekonomi tahun 1998 memberi suatu dorongan
positif bagi pertumbuhan UK (dan mungkin hingga tingkat tertentu bagi
pertumbuhan UM) di Indonesia. Bagi banyak orang khususnya dari kelompok
masyarakat berpendapatan rendah atau penduduk miskin UK berperan sebagai salah
satu the last resort yang memberi sumber pendapatan secukupnya atau penghasilan
tambahan.
Dari sisi permintaan salah satu dampak negatif dari krisis
ekonomi tahun 1998 yang sangat nyata adalah merosotnya tingkat pendapatan riil
masyarakat per kapita. UK di Indonesia hingga saat ini tetap ada bahkan
jumlahnya terus bertambah walaupun mendapat persaingan ketat dari UM, UB dan
dari produk-produk M serta iklim berusaha yang selama ini terlalu kondusif
akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang dalam prakteknya tidak terlalu “pro”
UK.
Pada umumnya produk-produk buatan UK adalah dari kategori
inferior yang harganya relatif murah daripada harga dari produk sejenis buatan
UM dan UB atau M. Struktur pasar output dualisme ini yang membuat UK
bisa bertahan dalam persaingan dengan UM, UB dan produk-produk M.
1.
Kemampuan UKM
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian
dunia terdapat tiga faktor kompetitif yang akan menjadi dominan dalam
menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha antara lain:
·
Kemajuan T
·
Penguasaan ilmu pengetahuan
·
Kualitas SDM yang tinggi
(profesionalisme)
Sayangnya,
ketiga faktor keunggulan kompetitif tersebut masih merupakan kelemahan utama
dari sebagian besar UKM (terutama UK) di Indonesia.
---------------------
Sumber Referensi :
No comments:
Post a Comment